Penerapan Activity-Based Costing System Dalam Menentukan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Beras UD. Sumber Makmur

Penulis

  • Rio Bagus Setiawan Institut Teknologi dan Bisnis WIdya Gama Lumajang
  • Moh. Hudi Setyobakti Institut Teknologi dan Bisnis WIdya Gama Lumajang
  • M. Wimbo Wiyono Institut Teknologi dan Bisnis WIdya Gama Lumajang

Kata Kunci:

Activity-Based Costing System, Harga Pokok Produksi

Abstrak

Penelitian ini memiliki tujuan, pertama mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan Sistem Tradisional yang digunakan oleh perusahaan. Kedua, untuk mengetahui harga pokok produksi dengan menggunakan Actvity-Based Costing System. Sehingga diketahui perbedaan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan Sistem Tradisional dan Activity-Based Costing System. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan pada UD. Sumber Makmur. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dokumentasi yaitu teknik dengan cara mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen perusahaan mengenai data yang terkait dengan harga pokok produksi UD. Sumber Makmur. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah data-data yang berhubungan dengan menentukan harga pokok produksi. Harga pokok produksi dengan menggunakan Sistem Tradisional diperoleh hasil untuk produk Beras Cap Kiwi adalah sebesar Rp208.256,2 sedangkan untuk produk Beras Polos adalah sebesar Rp380.618,3. Harga pokok produksi dengan menggunakan Activity-Based Costing System dapat diperoleh hasil untuk produk Beras Cap Kiwi adalah sebesar Rp209.212,5 sedangkan untuk produk Beras Polos adalah sebesar Rp380.322,0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Activity-Based Costing System memperoleh hasil yang lebih besar pada produk Beras Cap Kiwi sedangkan pada produk Beras polos memperoleh hasil yang lebih kecil. Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pembebanan oleh biaya overhead pabrik pada masing-masing produk. Pada Sistem Tradisional biaya overhead pabrik pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja yaitu jumlah unit produksi. Sedangkan pada Activity-Based Costing System biaya overhead pabrik pada masing-masing produk dibebankan pada beberapa cost driver sehingga Activity-Based Costing System mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap produk secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-06-21

Terbitan

Bagian

Articles